KOMPOSISI
Tiap kapsul lepas tunda mengandung Lansoprazole pellet setara dengan Lansoprazole 30 mg.
CARA KERJA OBAT
Lansoprazole adalah suatu penghambat sekresi asam lambung. Lansoprazole secara spesifik menghambat (H+/K+) ATPase (proton pump) pada sel parietal sel mukosa lambung. Lansoprazole diabsorpsi dengan cepat, mencapai kadar serum puncak dalam 90 menit. Lansoprazole menunjukkan bioavailbilitas (80-90%) pada pemberian dosis pertama, sehingga efek penghambatan sekresi asam segera tercapai. Pada pemberian dosis tunggal 30 mg dapat menghambat stimulasi sekresi asam kira-kira 80%.
INDIKASI
Pengobatan ulkus duodenum
Tukak lambung jinak
Refluks esophagitis
DOSIS/POSOLOGI
Dosis anjuran:
Pengobatan ulkus duodenum : 30 mg Lansoprazole sekali sehari selama 4 minggu.
Tukak lambung jinak : 30 mg Lansoprazole sekali sehari selama 8 minggu.
Refluks esophagitis : 30 mg Lansoprazole sekali sehari selama 4 minggu.
Cara pemberian:
Untuk mencapai hasil terapi yang optimal, pemberian Lansoprazole sebaiknya diberikan sekali sehari, sebelum makan pagi. Kapsul harus ditelan seluruhnya, jangan dihancurkan atau dikunyah. Pengobatan jangka panjang dengan Lansoprazole tidak dianjurkan karena data klinis yang terbatas. Pada penderita dengan gangguan fungsi hati yang parah, tercatat perpanjangan waktu metabolisme Lansoprazole, namun tidak perlu dilakukan penyesuaian dosis, dpsis jangan melampaui 30 mg per hari. Selain itu juga tidak diperlukan pengaturan dosis pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal. Lansoprazole yang diberikan sampai 120mg/hari, tidak menimbulkan efek samping yang bermakna namun harus dilakukan terapi simptomatik dan supportif yang memadai.
KONTRAINDIKASI
Penderita yang hipersensitif terhadap Lansoprazole.
Kerusakan hati yang parah.
EFEK SAMPING
Jarang dilaporkan adanya efek samping, efek samping yang pernah dilaporkan adalah : sakit kepala, diare, nyeri abdomen, dyspepsia, mual, muntah, mulut kering, konstipasi, flatulen, dizziness, fatigue, ruam kulit, urtikaria, pruritus. Terjadi peningkatan nilai tes fungsi hati, yang biasanya sementara dan self limiting (sembuh sendiri). Hubungan efek samping ini dengan pengobatan Lansoprazole belum diketahui. Pernah dilaporkan beberapa kasus seperti : arthralgia, udem perifer, dan depresi. Perubahan hematologic yang terjadi seperti : trombositopenia, eosinophilia, leukopenia. Reaksi hipersensitif lainnya, termasuk angioedema, wheezing, dan sangat jarang terjadi anafilaksis. Kasus nefritis interstitial telah dilaporkan kadang–kadang mengakibatkan gagal ginjal. Reaksi lain termasuk arthraklgia, myalgia, depresi, udem perifer, dan paraesthesia atau penglihatan kabur, gangguan kulit, vertigo, konfusi, dan halusinasi jarang terjadi. Ginekomastia dan impotensi jarang dilaporkan.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
Seperti halnya dengan pengobatan ulkus lain, kemungkinan keganasan harus disngkirkan bila terdapat dugaan adanya tukak lambung, karena adanya kemungkinan peningkatan gejala dan penangguhan diagnosis.
Pengunaan selama kehamilan dan menyesui :
- Tidak cukup bukti untuk menganjurkan penggunaan Lansoprazole selama kehamilan. Pengunaannya selama kehamilan harus dihindari. Tidak ada informasi mengenai sekresi Lansoprazole ke dalam air susu ibu, karena itu hindari pemberian Lansoprazole pada ibu yang menyusui.
- Zat yang menaikkan pH lambung mungkin juga menaikkan risiko pneumonia nosocomial pada pasien yang memperoleh ventilasi mekanik di ruang ICU yang terinkubasi.
- Ketika menggunakan Lansoprazole dengan antibiotik untuk membasmi H.pylori, disarankan memeperhatikan informasi produk dari antibiotik yang dipilih. Menurunkan keasaman lambung karena beberapa hal, termasuk penghambatan pompa proton, naiknya jumlah bakteri dalam lambung yang secara normal berada dalam saluran pencernaan. Pengobatan dengan obat-obat yang mengurangi keasamaan mungkin sedikit menaikkan risiko infeksi pencernaan seperti Salmonella dan Campylobacter.
INTERAKSI OBAT
Lansoprazole dimetabolisme di hati dan merupakan pemacu sitokram P-450 yang lemah. Terdapat kemungkinan adanya interaksi dengan obat yang mengalami metabolism oleh hati. Hati-hati bila digunakan bersama dengan obat kontrasepsi oral, Phenytoin, Theophylline atau Warfarin. Tidak ada pengaruh klinis pada pengobatan Lansoprazole bersama dengan NSAID atau Diazepam. Antasida dan Sucralfate dapat menurunkan bioavilbilitas Lansoprazole karenanya obat-obat tersebut jangan dalam 1 jam setelah Lansoprazole.
CARA PENYIMPANAN
Simpan pada suhu di bawah 30◦C, terlindung dari cahaya.
KEMASAN
Dus, 2 strip @10 kapsul lepas tunda.